Sabtu, 27 Oktober 2012

CERPEN


Cinta Ku Bersemi di RS

Aku perempuan berumur 24thn yang bekerja di RS swasta yag terkenal di daerahku, aku bekerja di RS tersebut sudah hampir 2thn lebih aku begitu nyaman bekerja di sana kenapa tidak semua pegawai di sana disiplin, sopan dan ramah. Setidaknya setiap seminggu sekali ada pertemuan dengan kepala bangsal masing-masing untuk membahas apa saja perkembangan dan unek-unek dari setiap karyawan, intinya untuk saling mendekatkan setiap karyawan baik yang senior maupun junior agar tidak ada perbedaan atau pilih kasih.
14 Februari 2002
Hari itu aku sip siang, seperti biasa aku beganti sip dengan teman sejawatku.
Awal: “tadi siang ada 3pasien baru 2perempuan Ny. B 34thn dan Ny. K 18thn 1 laki2 Tn. Y 26thn
Aku: “udah Cuma 3? Ada yg lain?
Awal: “Tn. Y sering panas, nanti tolong liat apa dia masih panas apa tdk!!
Aku: “iya
Awal: “aku pulang yaa....
Aku: “iya hati2
Seperti biasa aku duduk santai karena memang hari itu pasien di bangsalku hanya sedikit, sesekali ada keluarga pasien yang datang untuk minta ganti infus atau tidak infusnya macet. Ya seperti itu lah.
15.30
Suara adzan berkumandang, aku pun meminta izin pada temanku yang jaga bareng untuk shalat dulu (biar ntar bergantian). Kebetulan bangsalku dekat dengan masjid jadi setidanya tak perlu jalan jauh. Akupun pergi mangambil wudhu dan bergegas untuk sholat, ternyata dari tadi ada yang sedang menungguku seorang ibu yang kira-kira berumur 42thn.
Ibu: “mba bisa pinjem mukenanya?
Aku: “oh.. Iya bu ini silahkan
Ibu itu lantas shalat, dan selagi menunggu ibu itu seesai shalat aku memakai krudungku dan merapihkan bajuku.
Ibu: “ini mba makasih, mba’y perawat ya?
Aku: “sama2 bu, iya bu.. Ibunya di sini sedang menjenguk apa ada keluarganya yg sakit?
Ibu: “anak saya sedang sakit, tadi pagi panas
Aku: “ohh... Mari bu saya duluan
Ibu: “iya silahkan
Akupun lantas pergi (kasihan tmn ku lagi nunggu). Pukul 17.00 karena aku tak sempat nanya anak ibu itu di rawat di bangsal apa pas aku akan pergi ke kamar Tn. Y ternyata bertemu lagi sama ibu itu.
Aku: “ibu anaknya di rawat di sini juga
Ibu: “iya sus, suster’y di ruangan ini juga?
Aku: “iya bu, saya akan memeriksa suhu tubuh Tn. Y
Ibu: “itu anak saya sus, mari di sini suster!!
Aku: “aaaaaaa.... (mangap sambil bengong, buset ni cwo cakep amet). Selamat sore Tn. Y saya perawat.... Saya akan memeriksa suhu tubuh Tn. Y tolong kerja samanya
Ibu: “bagaimana sus apa masih panas?
Aku: “iya bu, sebentar saya ambil dulu obat
Mengambil obat sambil ngoceh-ngoceh dalam hati, itu cwo apa malaikat cakep banget sh. Nah Tn. Y obatnya sudah saya suntikkan, bagaimana sekarang? Nanti saya kembali lagi untuk memeriksa suhu tubuh Tn. Y.
Cwo: “iya sus, terima kasih
Aku: “baiklah jika ada sesuatu bisa panggil saya di ruang perawat, selamat sore Tn. Y ibu. Mari..
Akupun lantas pergi ke ruang perawat, sambi nyengir-nyengir ga jelas. Al hasil temenku langsung negor.
Ismi: “napa kamu senyum-senyum
Aku: “engga apa-apa
Ismi: “semenjak kamu keluar dari ruang Tn. Y kayanya seneng banget
Aku: “seneng lh ketemu orang cakep
Ismi: “kaya belum liat yg cakep aja
Aku: “ini beda, pertama kali ketemu aja udah buat deg.degan.hahaha
Ismi: “dasar lebay
Aku: “liat lesnya Tn. Y donk
Ismi: “ini...
Nama : Tn. Y, Umur: 26thn, Alamat: Jl......., Agama: Islam, Pekeraan: PNS. Waach keren nh udah jadi pns (bisik dlm hati). Dan waktupun berjalan cepat, pukul 21.00 akupun ganti sip dengan yang jaga malam. Di jalan aku berpapasan dengan ibunya Tn. Y
Aku: “ibu mari pulang dulu
Ibu: “iya sus, hati2
Aku: “iya bu
Dan seterusnya begitu hngga akupun dekat dengan Tn. Y dan akrab dengan keluarganya, waktu itu 21 februari 2002 T.n Y pun pulang keluarganyapun pamitan dan berterima kasih pada suster-suster yang di sana ke betulan aku sip pagi pas Tn. Y pulang jadi aku bisa mengantarnya ke depan RS. Di jalan aku pun berbincang dengannya, dan ibunya berkata.
Ibu: “sus lain kali main yaa kerumah?
Aku: “iya bu
Hati-hati yaa, awas jangan sampe sakit lagi (ooh perhatiannya aku.hahaha)
Cwo: “iya, ini nomer ku tar sms yaa!!
Aku pun lantas pergi sambil mendorong-dorong kursi roda yang tadi Tn. Y duduki, ketemu lagi gk ya (gumamku dalam hati). Pukul 14.00 aku pun pulang dan berganti sip dengan temanku, di dalam angkot akupun bergumam sendiri sms jgn,sms jgn. Aach ntar saja kalau udah nyampe rumah aku baru sms. Sesampainya di rumah aku tak lantas sms dia aku membantu orang tuaku dulu dan mengantar adikku pergi mengaji setelah semuanya beres aku baru sms dia.
“hai lagi apa? Aku
“lagi tiduran aja, soalnya mamah gk ngebolehin aku kesana kemari
“makanya cepet sembuh
“Aku kn udah sembuh, beso sip apa?
“aku masuk pagi knp?
“pulang jm 2 kn? Aku jemput yaa?
“iya, gk usah kmu kn msih sakit
“gpp
“ya udah terserah, udah sore aku mandi dulu yaa. Samapai ketemu besok
Entah kenapa hati dag.dig.dug (hahahaha....Apa ini cinta). Aku kn suka karena dia cakep aja kenapa jdi keterusan gini dan rasanya pengen cepet hari esok, omg aku bisa-bisa gila. Malampun berlalu begitu cepat, aku seperti biasa bangun pagi, membantu ibu membuatkan sarapan lantas pergi kerja. Ya seperti biasa kegiatan di Rumah Sakit seperti itu, itu lagi dan lagi. Pukul 14.00 ada sms
“udh plang
“udh ini lgi jln
“aku tunggu di kantin dpn
“iya
Aku: “nunggu lama?
Cwo: “gk juga. Nonton dulu yuk, ada flm baru
Aku: “pulang dulu saja aku ganti baju dulu
Sepanjang jalan kami tak henti-hentinya mengobrol untuk menceritakan diri masing-masing, entah kenapa rasanya nyambung dan asik. Sesampainya di rumah aku bergegas ganti baju dan dia mengobrol dengan ibuku, memang setiap aku dekat atau punya cwo selalu aku kenalkan kepada ibuku agar ibuku pun bisa menilai cwo yang dekat dengan anaknya. Aku hanya tinggal ber’3 dengan ibu dan adikku ayahku sudah tidak ada aku anak pertama dari 2 bersaudara.
Aku: “udah ngobrolnya? Yukk berangkat sekaran
Cwo: “tanten saya izin jalan sama anak tante, pulannya gk malem-malem qok
Mamah: “iya hati-hati
Aku: “sun pipi sama mamah “Assalamu’alaikum mamah”
Mamah: “waalaikum’salam”
Kamipun jalan......
Cwo: “mamahmu asik yaa
Aku: “(dgn bangganya bemuji mamah). Ia donk mamahnya siapa dulu
Cwo: “mau donk jadi mantunya (sambil senyum2)
Aku: “boleh (gk kalah senyum)
Sesampainya di bioskop kami memilih flm yang ku suka, ada raut kecewa di wajahnya karena dia tak jadi menonton flm yang dia ingnkan, tapi dengan bijaknya dia biang “yaa udah gpp” ada rasa bersalah dalam hatiku tapi dengan dewasanya dia tersenyum dan berkata lagi “gpp jgn di pikirkan gtu, nanti besok kita baru nonton yg itu”. Aku pun tersenyum dan berkata “makasih yaa” dia hanya senyum saja. Senyumnya begitu hanyat membuat hatiku luluh. Omg ini cowo begitu sempurna. Lantas kamipun masuk dan menonton flm tersebut “baru pertama kali nnton sama cwo begitu khusu ke layar” (gumamku dalam hati). Selesai menonton aku di ajaknya ke rumahnya.
Cwo: “mampir ke rumahku dulu yaa?
Aku: “mau apa
Dia hanya terdiam dan terus melajukan motornya, benar-benar cwo yg tak bisa di tebak sabar pula. Euummmm
Cwo: “mamah ini ada tamu
Lantas ibunya datang menghampiri kami berdua yang sedang duduk di depan teras, akupun langsung mencium tangan ibunya.
Cwo: “apakh kamu mau jadi pacarku
Dengan kagetnya bahkan mungkin mulutpun mangap, di hadapan ibunya dia ingin menjadikanku pacarnya, terasa lemes kakiku rasanya ingin jatuh tapi aku berusaha untuk tetap tenang dan mengguatkan kakiku yang hampir jatuh karena lemas.
Aku: “apa yg mesti aku jawab? Aku gak punya alasan untuk menolakmu
Diapun langsung mencium keningku, ibunya hanya tersenyum dan berkata “semoga hubungan kalian langgeng sampai nikah” Amin
Lantas akupun di antarnya pulang, dan lantas aku menceritakan semuanya pada mamahku. Mamahku hanya tersenyum dan berkata “semoga kau bahagia sayang”
Singkat cerita
Kamipun sudah jalan 6 bln ternyata tak terasa perjalanan cintaku dengannya sudah memasuki bulan ke 6, dia yg selalu baik, setia dan mau membimbingku. Memang harus aku akui aku selalu berkorban perasaan untuknya kenapa tidak aku yang mempunyai pacar begitu sempurna untuk seorang wanita membuat dia selalu di kelilingi dan di kejar-kejar wanita meskipun mereka sudah tau dia sudah punya aku. Suatu saat disaat hubunganku masuk usia 1thn aku pernah ribut dengan seorang wanita aku hanya ingin mempertahanku laki-lakiku hingga pipiku berdarah karena kena cakarnya. Memang awalnya dia tak marah malah mengobati lukaku dan menjelaskan parmasalahannya tapi karena kita berdua beradu mulut sehingga dia pun harus pergi dan marah. Waktu itu hatiku belum tenang dan pikiranku belum jernih, akupun mencoba menenangkan hati dan pikiranku senelum aku pulang. Pukul 21.00 aku mencoba menghubunginya “maaf nomer yg anda tuju sedang tidak aktif atau di luar jangkawan”. Lantas aku hanya mengirimkannya sms “maaf atas kejadian tadi siang”. 2bln berlalu tanpa kabarnya dan meskipun aku coba datang kerumahnya tapi ibunya selalu bilang dia pergi ke rumah neneknya untuk nenangin pikirannya. Rasanya aku begitu bersalah padanya harusnnya aku tau dia begitu setia padaku meskipun di sekelilingnya semua penuh dengan wanita tapi hatinya hanya padaku, bahkan dia selalu menjelaskan mengertikan perasaanku yang begitu cemburu. Memang benar penyesalan tiada arti, jika dia telah pergi apa yang harus ku perbuat lagi?
16 Juni 2003
Di sore itu kebetulan aku sedang sip malam, entah kenapa hatiku tak karuan aku sudah sms mamahku tapi dia bilang “tak ada apa-apa”. Pukul 21.00 akupun bergegas pulang dan yang membuatku terkejut di saat aku berada di depan rumah ada banyak orang pikirankupun sudah tak karuan aku kira ibu atau adikku kenapa-kenapa. Di banyaknya keramaian orang aku temukan sosok yang begitu aku sayangi, yaa dia dan keluarganya ternyata yang sedang berada di rumahku.
Aku: “sedang apa kau di sini? Setelah sekian lama tak ada kabar
Cwo: “mau kah kamu jadi istriku?
Aku : “akupun langsung memeluknya dan menangis dan berbisik di telinganya “seperti dulu aku tak pernah punya alasan untuk tak menerimamu” aku mohon jangan pergi lagi
Cwo: “aku pergi untuk kebaikan kita, dan aku janji tak akan meninggalkanmu lagi.

CERPEN


Aku Kuat Seperti Batu Karang

Pagi ini rasanya aku enggan untuk terbangun cuaca hari ini begitu dingin rasanya aku ingin bermalas-malasan saja sepanjang hari di kasur, suamiku yang sedari pagi sudah berangkat kerja dan anakku yang sedang berlibur di rumah neneknya sehingga membuatku bersantai ria di rumah. Akupun lantas tidur lagi dan baru ku kerjakan pekerjaan rumah nanti siang toh suamiku pulang sore dan anakku baru pulang lusa.
Pukul 17.00
Suami ku pulang dari kantornya dan dia selalu mengecup keningku setibanya di rumah dia memang begitu romantis padaku, kadang-kadang diapun selalu memberikan kejutan padaku. Ya itu lh dia suami yang selalu ku sayang.
Malam berikutnya anakku pulang kerumah dengan gembiranya dia memelukku dan mengecup pipiku dan menjabat tangan ayahnya, memang anakku tak terlalu dekat dengan ayahnya karena mereka hanya bertemu pagi pas sarapan dan sore itupun mereka jarang untuk mengobrol. Lantas anakku membawa buah tangan dari tempat ibuku, dia membawakanku baju tidur dan sepatu kerja untuk ayahnya. Lantas dia menceritakan liburannya dengan ceria dan senyumnya yang lebar.
Paginya seperti biasa aku menyiapan sarapan untuk mereka dan baju kerja serta seragam sekolah untuk anakku. Aku hanya seorang ibu rumah tangga yang setiap harinya hanya berdiam diri di rumah kadang-kadang pergi keluar untuk menghilangkan penat di rumah. Setelah suami dan anakku pergi aku hanya berdiam diri di rumah merapihkan rumah kadang menonton TV dan tidur (sangat membosankan berdiam diri di rumah tapi asik bisa bersantai). Ya seperti itulah kehidupanku setiap harinya.
Akhir bulan Mei 2009 aku merasa bosan berada di rumah lantas aku lihat jam dinding menunjukan pukul 11.00 aku pun berencana untuk pergi makan di lestoran biasa. Dengan berjaan kaki karena jaraknya tidak terlalu jauh dari rumahku akupun menikmati pemandangan kota di siang hari itu, sesampainya di restoran aku duduk di kursi yang panjang yang kursinya saling berhadapan aku sudah memesan makanan dari pelayan yang melayaniku dan tidak kurang dari 30mnt makananku sudah datang. Di saat makan aku mendengar suara yang mirip dengan suamiku yang sedang berbicara dengan seorang wanita, awalnya aku ingin menghampirinya tapi aku urungkan karena mendengar pembicaraan mereka yang begitu serius.
Cwe: “kapan aku di bawa ke rumahmu? Sekarang kn aku sudah sah jadi istrimu
Disaat itu aku terdiam rasa kaget yang menyelimuti diriku, ingin rasanya aku melihat sosok wanita dan laki-laki yang sedang berbicara itu untuk memastikan itu bukan suamiku.
Cwo: “ya sabar sayang, kmu tingga dulu saja di rmh baru kita. Aku belum bicara dengan istriku
Cwe: “istri? Kamu mulai menyukainya? Bukannya kau hanya menganggapnya pembantu gratismu
Memang di rumahku tak ada pembantu satupun tapi aku kanget kalau aku hanya dia anggap sebagai pembantu, terus setiap saat dia memberikanku hadiah dan kejutan apa hanya untuk upahku selama kerja? Air matapun perlahan menetes membasahi pipi, ingin rasanya menjerit tapi ku coba untuk mengontrol emosiku.
Cwo: “engga, aku sayang kmu tapi aku jga butuh waktu
Cwe: “tapi jgn lama-lama
Cwo: “iya
Dan ternyata laki-laki itu benar suamiku aku mendengar namanya di subut jelas sewaktu pelayan menyebutnya karena suamiku membayarnya dengan kartu kreditnya. Rasanya aku tak sanggup untuk berjalan bahkan untuk berdiripun aku tak mampu lagi sampai-sampai makananku pun tak sempat aku habiskan. Lantas aku mencoba menguatkan diriku sendiri dan menenangkan hatiku, berjalan seperti tanpa arah dan aku tak memperhatikan sekelilingku. Aku mencoba kuat sesampainya di rumah karena aku ingin terlihat tegar dihadapan anakku karena ku tau jam segini anakku sudah ada di rumah.
Anak: “bunda abis dari mana?
Aku: “tadi bunda jalan-jalan sebentar dan membeli makan untukmu. Bunda ke kamar dulu ya ini makanannya di makan!!
Pukul 17.00
Suamiku pun pulang ke rumah, seperti biasa dia mengecup keningku seolah-olah tak terjadi sesuatu dan tak pernah dia sembunyikan sesuatu. Oh rasanya hancur hatiku 15thn hidup bersama orang yang munafik dan tak punya hati. Ingin rasanya memberontak dan mengamuk tapi aku sadar ke egoisanku bisa membuat anakku terluka, ku coba menahan luka yang tergores hingga suatu hari.
16 Juni 2007
Anakku sendiri yang melihat ayahnya dengan wanita lain.
Anak: “ayah ini siapa?
Cwe: “aku ibu barumu
Anak: “apa? (sambil berlari dan menahan tangisnya)
Sesampainya di rumah anakku langsung memelukku
Anak: “bunda jangan bersedih, aku rela tak punya ayah asal bunda bahagia, aku rela tak punya ayah jika dia tak bisa membuat bunda bagahia
Aku: “maksudmu nak? Kamu kenapa?
Anak: “aku melihat ayah dengan wanita lain yang mengaku dirinya ibu baruku
Aku: “kau sudah melihatnya?
Anak: “bunda sudah tau? Maafkan aku bunda yang tak merasakan sakitnya hatimu
Aku: “aku menyayangimu nak, makanya bunda tak menceritakannya
Suamikun pun datang dengan membanting pintu dan marah-marah
Suami: “melayangkan tangannya ke pipiku sehingga pipiku merah” kamu tak becus mengurus anak
Aku: “apa kau becus mengurus anak? Peran orang tua bukan hanya aku
Suami: “kamu di kasih enak masih saja menyalahkan aku, harusnya kau bersyukur dulu aku mau menikahimu
Aku: “apa aku harus mensyukuri laki-laki yang tlah menghianatiku selama 15thn? Kamu menyesal menikah denganku? Kalau menyesal kenapa dulu kau menyetujui perjodohan kita? Aku rela jika kau sakiti tapi sekrang kau tak hanya menyakitiku tapi anakmu dan Almarhumah nenekmu
Suami: “kenapa kau membawa-bawa nenekku? Aku sudah berkorban perasaan untukmu hingga harus aku lukai orang yang ku sayang jika sekarang aku menikah dengannya harusnya kamu maklumi. Atau tidak kita cerai saja
Aku: “jika cerai jalan terbaik aku rela
Lantas aku pergi dengan anakku ke tempat ibuku, aku menceritakan semua kejadian dari awal-akhir pada ibuku. Ibuku memakluminya karena memang dia sudah punya pirasat yang tak baik pada suamiku, tapi karena amanah dari nenekku yang harus menjodohkanku dengan cucu teman nenekku yaitu suamiku ibu pun tak punya alasan untuk mengubahnya. Sidang perceraian kamipun di buka aku dan mantan suamiku saling menghadiri aku yang di temani dengan ibuku dan dia yang di temani dengan istrinya. Sidangpun berjalan dengan baik dan hak asuh anakku berada di tanganku, sebenarnya aku tak minta harta darinya tapi jika dia sadar mestinya dia bertanggung jawab untuk membiayai kesolah anakku dan ternyata tidak sepeserpun dia memberikan uang untuk biaya sekolah anakku. Aku pun harus terbiasa dengan kehidupan baruku, aku mulai mencari kerja dan untungnya ada temanku yang menawarkanku sebuah pekerjaan gajinya cukup untuk membiayai sekolah anakku dan kebutuhan sehari-hari itupun di bantu ibuku yang sama bekerja.
4thn kemudian anakku bisa masuk Universitas di luar negri berkat beasiswa karena prestasinya di sekolah ya itulah cita-cita anakku untuk bersekolah di luar negri. “Aku selalu mengingatkannya agar jangan membenci ayahnya karena di dunia ini tak ada yang namanya mantan ayah atau anak, belajarlah dari hal terkecil, cobalah untuk bijak dan sabar karena itu kunci keberhasilanmu suatu saat tunjukan pada mereka yang mencaci dan memaki kalau kau bisa lebih baik dari mereka”.
Suatu hari aku mendengar kabar mantan suamiku dari tetangga rumahku dulu sewaktu aku masih tinggal dengan mantan suamiku.
Tetangga: “mantan suamimu sekarang sudah tidak tinggal di rmh nya yang dulu denger-dengar perusahaannya kena PHK dan rumahnya di sita sama bank
Aku hanya diam mendengarkan cerita tetanggaku tersebut “sebenarnya aku sudah tak ingin tau tentang dirinya karena aku sudah mengubur luka yang begitu sangat menyakitkan, sekarang hidupku bahagia tanpa kehadirannya dan aku berharap dia takan pernah hadir lagi dalam kehidupanku karena aku sudah memaafkan nya dan aku mampu berdiri tanpanya”

Selasa, 23 Oktober 2012

CERPEN


Perkenalan seorang gadis lugu

Hari itu masih sama seperti hari-hari biasanya ya masih dengan rutinitas yang sama. Minggu 24 Januari 2010, pukul 05.43 aku pun olahraga pagi sama seperti minggu-minggu yang lainnya dan selalu nongkrong di warung biasa sepulang lari pagi, sebenarnya pagi ini tak ada niat untuk mampir ke warung karena minggu ini aku sudah di tunggu dengan tugas rumah yang menumpuk tapi entah kenapa kaki ini berjalan membimbingku ke warung.
Aku : “bu seperti biasa yaa!!
Ibu warung: “iya nenk tapi susu putihnya gak ada gmn?
Aku: “aku lagi pengen jus mangga, ada gak bu?
Ibu warung: “iya nenk bentar
Aku: “hari ini sepi yaa bu gak seperti minggu kemarin
Ibu warung: “iya nenk soalnya denger-denger ada kejadian di jembatan sana makanya orang pada takut
Aku: “kejadian apa bu?
Ibu warung: “kurang tau juga nenk
Sesaat pikiranku pun langsung melayang memikirkan sesuatu, entah itu apa dan pikirankupun langsung di buyarkan dengan suara pecahan gelas. Bbreeeenggggg..... Ada sepasang kekasih yang sedang bertengkar.
Cewe: “kamu tuh tak berubah masih sama seperti dulu
Cowo: “terus mau kamu sekarang apa?
Cewe: “yaa berubah coba!!
Cowo: “ini aku, aku harus berubah seperti apa? Mau pacarin aku apa kepribadianku?
Cewe: “kita putus saja
Cowo: “.......... (diam tanpa mengatakan sesuatu)
Cewe itupun pergi meninggalkan cowonya.
Cowo: “maaf bu gelasnya pecah, saya bersihkan dulu...... (tangannya berdarah kena terkena serpihan gelas yg pecah) aaauuuuu....
Aku: “kamu gak papa?
Ibu warung: “gak papa mas? Biar saja entar ibu yang bersihkan
Cowo: “gpp, sekali lagi maaf ya bu
Ibu warung: “iya gpp mas
Aku: “tanganmu berdarah, boleh aku obatin?
Cowo: “gak usah entar saja aku obatin di rumah
Aku: “gpp sini aku obatin takutnya tar infeksi
Cowo: “yaa udah tapi gak ngerepotin kan?
Aku pun bergegas untuk mengobatinnya tanpa banyak bicara dan bertanya sebenarnya apa yang terjadi karena toh itu bukan urusanku.
Ibu warung : “nenk ini di taruh dimana?
Aku: “sini bu taruh di sini aja.......udah nih, nanti di rumah lukanya di bersihkan lagi yaa!!
Cowo: “iya, makasih
Aku: “sama-sama
Cowo itupun lantas pergi berlalu begitu saja tanpa ada percakapan yang lerlontar antara kita berdua,, akupun bergegas memakan mie yang sudah aku pesan sedari tadi, dengan lahapnya aku makan dan bergegas untuk pulang dan membayar makanan yang ku makan. Sesampainya di rumah akupun mengerjakan hal-hal yang sudah aku rencanakan sejak kemarin malam dari mulai A-Z.
Pukul 15.56 pekerjaanku baru selesai, ternyata aku baru sadar sedari pagi aku belum mandi dan makan (pantesan ini badan bau dan perus terus-terusan memanggil untuk minta di isi). Aku pun bergegas mandi dan kemudian pergi untuk mencari makan (maklum hidup sendiri bembuat ku harus berpikir hari ini makan apa dan dimana). Rumah Makan Padang itu tempat makan yang ku tuju.
Aku: “mas sama ayam yaa
Pelayan: “makan di sini?
Aku: “engga di bungkus
Transaksipun berjalan mulus, akupun lantas pulang.... setapak demi setapak aku lalui di pertigaan depan rumahku tak sengaja aku melihat sesosok yang tak asing lagi buatku tapi aku lupa siapa dia otakpun langsung konek tapi masih saja tak kutemukan siapa dia akupun tak terlalu menghiraukan langsung aku masuk kerumah mengambul minum piring dan sendok (nyam-nyam lahapnya saking laparnya)....oh iya aku baru inget tadi tuh cowo yang ada di warung yang aku bantuin ngebersihin luka, saking laparnya otakpun gak bisa di ajak mikir, makanan habis baru inget (hahaha...ketawa-ketawa sendiri gak jelas) aku pun langsung membersihkan tempat makan dan mencuci piring bekas makanku tadi. Waktupun berlalu dengan rutinitas seperti biasa, beribadah, belajar dan tidur.
Senin, 25 Januari 2010 pukul 05.00
Seperti biasa aku bangun pagi beres-beres rumah membuat makan, mandi lantas pergi ke kampus. Aku yang dari hari senin-sabtu sibuk dengan ikut organisasi ini,itu dan masih aktif di BEM juga dan hanya hari minggu aku habiskan waktu di rumah tentu dengan berbenah rumah tidak ada kata santai...... Huh melelahkan tapi itu sudah jadi aktifitas sehari-hariku tak pernah aku mengeluh atau merasa lelah malah jika banyak waktu luang aku baru stress karena tak ada yang mesti di kerjakan.
Semenjak aku masuk Universitas tidak ada waktu untuk memikirkan yang namanya cinta, bahkan teman-temanku mengataiku tak normal karena kebanyakan temanku sudah punya pacar semua meskipun mereka sama sibuknya denganku.... Aku berpikir gunanya pacar itu untuk apa sih? Toh yang ada ribut terus karena perbedaan pendapat, bukannya perbedaan itu harusnya jadi hal yang bisa lebih menyatukan kita? Tapi jika hanya buat hati sakit buat apa punya pacar (itu lh pemikiranku dulu makanya sampai sekarang aku masih sendiri). Aku yang selalu cuek dengan berbagai cowo yang kadang menghampiriku entah itu sekedar basa-basi kenalan, nanyain tugas kampus, acara-acara di organisasi dll.
Singkat Cerita
Selang beberapa minggu aku tak sengaja berpapasan dengan cowo yang bertemu di warung tempo dulu, sebut saja namanya N aku tau dia dari temannya yang kebetulan memanggil jelas namanya di hadapanku.
Cowo: “hai....kamu kuliah di sini juga?
Aku: “iya, kamu jga kliah di sini?
Cowo: “iya aku anak sastra inggris
Aku: “oh, aku anak seni
Cowo: “udah semester berapa? Gak pernah liat yaa.
Aku: “semester 5, kmu sh? Aku biasanya di BEM, atau gk di ruangan organisasi ini,ini....
Cowo: “aku udh smester 7... Oh anak BEM juga dulu aku juga anak BEM.
Aku: “waach udah mau lulus donk? Aku panggil kakak aja yaa biar akrab dikit.hehehe
Cowo: “yaa enaknya kamu aja mau manggil apa, sekarang ketua BEM nya siapa?
Aku: “ihsan kak (nama temanku yg skrang menjabat jdi ketua BEM) kak aku duluan yaa masih ada rapat.
Cowo: “boleh minta nomermu?
Aku: “08575446xxxx
Aku pun berlari keruang rapat, dengan napas yang terengah-engah aku pun langsung duduk, ternyata ada yang memperhatikan aku.
Maisa: “kenapa lo ngos-ngosan gitu?
Aku: “abis ktmu cwo cakep (sambil nyengir-nyengir gak jelas)
Maisa: “udh normal lo sekarang?
Aku: “enak aja lo dari dulu gw normal kali
Maisa: “cowo mana sih yg buat lo kaya gini?
Aku: “itu lho anak semester 7 namanya N
Maisa: “lo kenal dia dari mana?
Aku: “memangnya knp? Lo kenal?
Maisa: “makanya gaul coba dia kn cwo paling keren di kampus, dia anak sastra inggris kn?
Aku: “iya, knp gw gk tau yaa ada cwo secakep itu di kampus kita
Maisa: “dia cwo’y smart, baik tapi dia egois. Tapi gw dukung klo lo mau sama di, toh lo jga cantik cuma butuh polesan dikit aja (dandan maksudnya)
Aku: “hehehe (sembari mikir-mikir gak jelas)
Rapatpun di mulai dengan tema kita membahas A-Z, dua jam berlalu dan akhirnya rapat pun selesa waktu itu pukul 17.00 karena tak ada acara lagi aku pun berencana untu pulang dan Hp ku pun berbunyi... Ada sms (nada bunyi sms ku). Eum nomer baru siapa yaa.
“udah plang rpat_y? N
“(senyam-senyum saking snengnya, sambil lirak-lirik tkut di kira gk waras) iya udah, nh mau plang
“mau pulang bareng? Aku tunggu di parkiran
Pikiranku berumah 100% tentang pemikiran cowo tentang hal-hal mengenai cowo. Tanpa berpikir panjang aku pun bergegas menghampirinya.
Aku: “nunggu lama?
Cowo: “engga. Rmh mu dmn?
Aku: “di komplek puspa (nama komplek rmh ku)
Cowo: “sama donk, kmu di blok apa?
Aku: “aku blok B. Kakak sh?
Cowo: “aku blok D
Aku: “pantesan dulu pernah lihat pas di pertigaan rumah
Cowo: “tinggal sama siapa?
Aku: “sendiri
Cowo: “orang tuamu?
Aku: “ibuku sdh meninggal, ayahku di luar negri aku anak satu-satunya
Cowo: “lain kali main ke rumah tar kakak kenalin sama keluarka kak, di rmh gk ada pembantu?
Aku: “iya ntar main dh, gk aku di suruh untuk bisa mandiri..... Udah kak ini rumahku, mau mampir dulu?
Cowo: “engga dh udah sore banget lain kali aja, kakak balik dulu yaa.
Aku: “makasih ya kak, hati-hati
Sesampainya di rumah aku tak bergegas untuk mandi atau menyiapkan makan, tak seperti biasanya yang selalu cepat dan tepat. Aku langsung bergegas masuk kamar dan yang lebih anehnya aku melamun dan ketawa-ketawa sendiri (dlm hati apa ini namanya cinta?)
Minggu besok aku akan di hadapkan dengan ujian tapi tak membuatku stress karena sekarang makin hari aku makin dekat denganya bahkan dia selalu mengajakku pergi ke rumahnya di kenalkan dengan orang tua, kakak dan adik-adiknya. Dia anak ke 2 dari empat bersaudara, kakak pertamanya cewe dan dia sudah menikah tinggal dengan suaminya adik yang ke tiganya cowo dan dia kelas 3 smp dan adik terakhirnya cewe dia baru kelas 6 sd.
14 Februari 2010 pukul 10.43
Hari ini begitu special, dia mengajakku kesebuah tempat yang dia anggap itu tempat specialnya. Menurutku itu tempat yang sederhana bahkan terbilang biasa untuk orang sekeren dia.
Cowo: “ini tempat yang begitu special, mungkin bagimu tak bagus
Aku: “memang biasa saja, apa specialnya?
Cowo: “coba kalau malam kamu kesini dan kau akan menemukan indahnya kota ini di malam hari.... aku suka kesederhanaan
Aku: “terus
Cowo: “aku suka kesederhanaan yang kau punya. Mau kh kau jadi pacarku
Aku: “(bengong sejenak) iya. Aku mau jdi cwemu
Cowo: “aku bisa kau ajak berkomitmen, aku setia dan kau bisa mengandalkanku
Aku: “aku percaya kamu
Hari-hari kulalui dengan berbeda dengan rutinitas yang baru, sampai-sampai cara pikir dan tindakanku sudah berbeda dengan yang dulu (karena cowo semua berubah, bukan menyalahkan cwo’y tpi menyalahkan dri sendiri yg ingin tampil sempurna hingga harus berubah). Sebulan, dua bulan, sampai enam bulan aku lewatin waktu dengannya.
Waktupun berlalu, akupun mulai berhenti dari organisasi dan BEM karena memang masa jabatan yang sudah habis, saat dia wisuda akupun datang bersama keluarganya. Rasa bahagia begitu ku rasakan berbaur dengan keluarga bahkan keluarga besarnya bahkan harapanku menjadi nyonya N begitu besar.
Satu tahun pun kita lewati.
22 maret 2011
Ada kejanggalan yang ku rasakan perubahan itu begitu sangat ku rasakan. Untuk pertama kalinya aku menangis dan merasakan sakit karenanya (dlm hati bertanya apa salahku). Sms singkatpun aku lontarkan padanya.
“knp?
“mengertilh kita bersama sdh lma tdk sbln bhkan dua bln sja
“kmu tau aku pling gk ska kmu diamkan, unek2 itu di keluarkn maslh itu di slsaikan. Diam tk akan menyelesaikan mslah
“suatu saat kau akan mengerti
Satu bulan ku lewati tanpa pesan dan kabar darinya, aku mulai berfokus lagi dengan kuliahku yang tingal beberapa bulan lagi. Aku begitu semangat dan tak pernah ku ungkit-ungkit lagi tentang dia, tapi ada hal yang membuatku harus membuka kisal dengannya lagi.
Mey-mey: “gmn kbar cwo lo?
Aku: “aku masih punya cwo yaa? Gk tau aku udh gk pernah kntek-kntekan lgi sma dy
Mey-mey: “kenapa? Cinta itu harus di perjuangkan meskipun sulit, karena cinta butuh arah dan orang yang mengarahkan
Aku: “diam sambil tersenyum
Beberapa bulan berikutnya, aku sidang skripsi dan di nyatakan lulus. Dalam akun FB ku aku up date status akhirnya LULUS. Hp ku pun berbunyi.
Tn. N..... Selamat yaa
Akupun tak membalas pesannya meskipun harus aku akui aku bahagia mendapat ucapan selamat darinya meskipun itu hanya lewat pesan, dia yang memberikanku arti cinta tapi dia juga yang mengajariku arti sebuah luka.
Pikirankupun hanya berfokus pada wisudaku bulan besok, haripun ku lalui dengan cemas. Apakah dia akan menghadiri wisudaku nanti seperti dulu aku datang pada saat wisudanya?
Suara pintu di ketuk dari luar “Assalamu’alaikum.....
Aku: “Waalaikum’salam.... Ayah, kpn nyampenya? Knp gk sms dulu?
Ayah: “ini kn kejutan untukmu, ayah mau melihat kau memakai toga sayang... Kamu knp tambah kurus, mana cwomu skrang apa masih seperti dulu (sindiran ayahku tiap plang)
Aku: “apa sh yah, ayah mau makan apa biar tar aku masakin
Ayah: “ayah makan apa aja jga boleh yg penting buatan bidadari ayah
Tanpa sadar aku langsung memeluk ayahku dan menangis di pelukannya dan berkata. Ayah jia kelak aku punya suami aku ingin dia seperti ayah yang setiap saat menyayangiku, menginginkanku meskipun jauh. Ayah lov you.
Ayah: “lov u too, jgn nangis. Bidadari ayah gak boleh nangis, ayo hapus!! Mana makanannya ayah sudah lapar?
Aku: “iya yah bentar
Kami pun makan dan sesekali bergurau ada tawa yang begitu ku rinduan ada senyum yang begitu hangat yang selalu ku rindukan.
Ayah: “wisudamu kapan? Besok kita jalan-jalan yaa
Aku: “ayoo yah ada tempat yg ingin ku kunjungi
Malam itupun aku tidur bersama ayahku pelukannya masih sama seperti dulu saat aku masih kecil begitu hanyat dan nyaman, kadang ada rasa sedih saat aku mulai memikirkanya tapi aku bahagia karena ayahku sekarang berada di sampingku.
Paginya aku membuatkan sarapan untuk aku dan ayahku,, dan kemudian kami pergi untuk mengunjung berbagai tempat. Begitu bahagia dan banyak momen-momen yang ku abadikan di dalam camera, karena ini hal yang begitu langka. Esok mungkin aku takan seperti ini aku akan sibuk dengan pekerjaan baruk dan ayah pun begitu.
Aku: “ayah jka aku sudah bekerja bahkan berumah tangga apakah kita akan seperti ini?
Ayah: “pasti karena kau anakku, ada saat kau berbagi dengan pekerjaan, suami, anak dan ayah.
Waktu yang di nantipun datang hari ini dimana saat aku akan di WISUDA dan memagai toga, aku yang di dampingi ayahku begitu senang tapi ada hal yang mengganjal hatiku. Ternyata dia tak datang yaa memang takan pernah datang. Hari itupun berlalu begitu cepat petuh canta dan tawa dari mereka.
Pukul 21.00
Ada pesan singkat darinya
“Selamat yaa
“iya sama-sama, knp gk dateng?
“maaf selama ini buatmu kecewa, tpi aku lebih kecewa karena sikapmu yg berlebihan padaku. Kau tau aku suka yg sederhana
“apa aku tdk boleh berharap pada seseorang yg aku sayang, apa aku tk boleh berubah jdi lebih baik untukmu?
“kita PUTUS
Tanpa terasa air matapun jatuh satu demi satu dan akhirnya kesedihan itu berubah jadi tangisan yang begitu deras membasahi pipi “Dia yang memberikan harapan, yang memberikan cinta, kasih sayangnya. Pergi tanpa satu patah kata pun yang bembuat tanda tanya dalam benakku. Terus jika dia tak suka aku yang seperti ini apa yang harus ku rubah jika suatu saat dia akan kembali padaku? Apa salah berubah demi dia memang terlihatnya terlalu memaksakan dan tak seperti biasanya. Toh secara pemikiranpun seseorang akan merubah dirinya meskipun bertola belakang dengan logikanya karena dia ingin memberikan yang terbaik untuk pasangannya. Cinta itu butuh tindakan bukan hanya berdiam dan membisu karena dia butuh arah dan di arahkan”