Cinta Ku Bersemi di
RS
Aku perempuan berumur 24thn yang bekerja di RS
swasta yag terkenal di daerahku, aku bekerja di RS tersebut sudah hampir 2thn
lebih aku begitu nyaman bekerja di sana kenapa tidak semua pegawai di sana
disiplin, sopan dan ramah. Setidaknya setiap seminggu sekali ada pertemuan
dengan kepala bangsal masing-masing untuk membahas apa saja perkembangan dan
unek-unek dari setiap karyawan, intinya untuk saling mendekatkan setiap
karyawan baik yang senior maupun junior agar tidak ada perbedaan atau pilih
kasih.
14 Februari 2002
Hari itu aku sip siang, seperti biasa aku beganti
sip dengan teman sejawatku.
Awal: “tadi siang ada 3pasien baru 2perempuan Ny.
B 34thn dan Ny. K 18thn 1 laki2 Tn. Y 26thn
Aku: “udah Cuma 3? Ada yg lain?
Awal: “Tn. Y sering panas, nanti tolong liat apa
dia masih panas apa tdk!!
Aku: “iya
Awal: “aku pulang yaa....
Aku: “iya hati2
Seperti biasa aku duduk santai karena memang hari
itu pasien di bangsalku hanya sedikit, sesekali ada keluarga pasien yang datang
untuk minta ganti infus atau tidak infusnya macet. Ya seperti itu lah.
15.30
Suara adzan berkumandang, aku pun meminta izin
pada temanku yang jaga bareng untuk shalat dulu (biar ntar bergantian).
Kebetulan bangsalku dekat dengan masjid jadi setidanya tak perlu jalan jauh.
Akupun pergi mangambil wudhu dan bergegas untuk sholat, ternyata dari tadi ada
yang sedang menungguku seorang ibu yang kira-kira berumur 42thn.
Ibu: “mba bisa pinjem mukenanya?
Aku: “oh.. Iya bu ini silahkan
Ibu itu lantas shalat, dan selagi menunggu ibu itu
seesai shalat aku memakai krudungku dan merapihkan bajuku.
Ibu: “ini mba makasih, mba’y perawat ya?
Aku: “sama2 bu, iya bu.. Ibunya di sini sedang
menjenguk apa ada keluarganya yg sakit?
Ibu: “anak saya sedang sakit, tadi pagi panas
Aku: “ohh... Mari bu saya duluan
Ibu: “iya silahkan
Akupun lantas pergi (kasihan tmn ku lagi nunggu).
Pukul 17.00 karena aku tak sempat nanya anak ibu itu di rawat di bangsal apa
pas aku akan pergi ke kamar Tn. Y ternyata bertemu lagi sama ibu itu.
Aku: “ibu anaknya di rawat di sini juga
Ibu: “iya sus, suster’y di ruangan ini juga?
Aku: “iya bu, saya akan memeriksa suhu tubuh Tn. Y
Ibu: “itu anak saya sus, mari di sini suster!!
Aku: “aaaaaaa.... (mangap sambil bengong, buset ni
cwo cakep amet). Selamat sore Tn. Y saya perawat.... Saya akan memeriksa suhu
tubuh Tn. Y tolong kerja samanya
Ibu: “bagaimana sus apa masih panas?
Aku: “iya bu, sebentar saya ambil dulu obat
Mengambil obat sambil ngoceh-ngoceh dalam hati,
itu cwo apa malaikat cakep banget sh. Nah Tn. Y obatnya sudah saya suntikkan,
bagaimana sekarang? Nanti saya kembali lagi untuk memeriksa suhu tubuh Tn. Y.
Cwo: “iya sus, terima kasih
Aku: “baiklah jika ada sesuatu bisa panggil saya
di ruang perawat, selamat sore Tn. Y ibu. Mari..
Akupun lantas pergi ke ruang perawat, sambi
nyengir-nyengir ga jelas. Al hasil temenku langsung negor.
Ismi: “napa kamu senyum-senyum
Aku: “engga apa-apa
Ismi: “semenjak kamu keluar dari ruang Tn. Y
kayanya seneng banget
Aku: “seneng lh ketemu orang cakep
Ismi: “kaya belum liat yg cakep aja
Aku: “ini beda, pertama kali ketemu aja udah buat
deg.degan.hahaha
Ismi: “dasar lebay
Aku: “liat lesnya Tn. Y donk
Ismi: “ini...
Nama : Tn. Y, Umur: 26thn, Alamat: Jl.......,
Agama: Islam, Pekeraan: PNS. Waach keren nh udah jadi pns (bisik dlm hati). Dan
waktupun berjalan cepat, pukul 21.00 akupun ganti sip dengan yang jaga malam.
Di jalan aku berpapasan dengan ibunya Tn. Y
Aku: “ibu mari pulang dulu
Ibu: “iya sus, hati2
Aku: “iya bu
Dan seterusnya begitu hngga akupun dekat dengan
Tn. Y dan akrab dengan keluarganya, waktu itu 21 februari 2002 T.n Y pun pulang
keluarganyapun pamitan dan berterima kasih pada suster-suster yang di sana ke
betulan aku sip pagi pas Tn. Y pulang jadi aku bisa mengantarnya ke depan RS.
Di jalan aku pun berbincang dengannya, dan ibunya berkata.
Ibu: “sus lain kali main yaa kerumah?
Aku: “iya bu
Hati-hati yaa, awas jangan sampe sakit lagi (ooh
perhatiannya aku.hahaha)
Cwo: “iya, ini nomer ku tar sms yaa!!
Aku pun lantas pergi sambil mendorong-dorong kursi
roda yang tadi Tn. Y duduki, ketemu lagi gk ya (gumamku dalam hati). Pukul
14.00 aku pun pulang dan berganti sip dengan temanku, di dalam angkot akupun
bergumam sendiri sms jgn,sms jgn. Aach ntar saja kalau udah nyampe rumah aku
baru sms. Sesampainya di rumah aku tak lantas sms dia aku membantu orang tuaku
dulu dan mengantar adikku pergi mengaji setelah semuanya beres aku baru sms
dia.
“hai lagi apa? Aku
“lagi tiduran aja, soalnya mamah gk ngebolehin aku
kesana kemari
“makanya cepet sembuh
“Aku kn udah sembuh, beso sip apa?
“aku masuk pagi knp?
“pulang jm 2 kn? Aku jemput yaa?
“iya, gk usah kmu kn msih sakit
“gpp
“ya udah terserah, udah sore aku mandi dulu yaa.
Samapai ketemu besok
Entah kenapa hati dag.dig.dug (hahahaha....Apa ini
cinta). Aku kn suka karena dia cakep aja kenapa jdi keterusan gini dan rasanya
pengen cepet hari esok, omg aku bisa-bisa gila. Malampun berlalu begitu cepat,
aku seperti biasa bangun pagi, membantu ibu membuatkan sarapan lantas pergi
kerja. Ya seperti biasa kegiatan di Rumah Sakit seperti itu, itu lagi dan lagi.
Pukul 14.00 ada sms
“udh plang
“udh ini lgi jln
“aku tunggu di kantin dpn
“iya
Aku: “nunggu lama?
Cwo: “gk juga. Nonton dulu yuk, ada flm baru
Aku: “pulang dulu saja aku ganti baju dulu
Sepanjang jalan kami tak henti-hentinya mengobrol
untuk menceritakan diri masing-masing, entah kenapa rasanya nyambung dan asik.
Sesampainya di rumah aku bergegas ganti baju dan dia mengobrol dengan ibuku,
memang setiap aku dekat atau punya cwo selalu aku kenalkan kepada ibuku agar
ibuku pun bisa menilai cwo yang dekat dengan anaknya. Aku hanya tinggal ber’3
dengan ibu dan adikku ayahku sudah tidak ada aku anak pertama dari 2
bersaudara.
Aku: “udah ngobrolnya? Yukk berangkat sekaran
Cwo: “tanten saya izin jalan sama anak tante,
pulannya gk malem-malem qok
Mamah: “iya hati-hati
Aku: “sun pipi sama mamah “Assalamu’alaikum mamah”
Mamah: “waalaikum’salam”
Kamipun jalan......
Cwo: “mamahmu asik yaa
Aku: “(dgn bangganya bemuji mamah). Ia donk
mamahnya siapa dulu
Cwo: “mau donk jadi mantunya (sambil senyum2)
Aku: “boleh (gk kalah senyum)
Sesampainya di bioskop kami memilih flm yang ku
suka, ada raut kecewa di wajahnya karena dia tak jadi menonton flm yang dia
ingnkan, tapi dengan bijaknya dia biang “yaa udah gpp” ada rasa bersalah dalam
hatiku tapi dengan dewasanya dia tersenyum dan berkata lagi “gpp jgn di
pikirkan gtu, nanti besok kita baru nonton yg itu”. Aku pun tersenyum dan
berkata “makasih yaa” dia hanya senyum saja. Senyumnya begitu hanyat membuat
hatiku luluh. Omg ini cowo begitu sempurna. Lantas kamipun masuk dan menonton flm
tersebut “baru pertama kali nnton sama cwo begitu khusu ke layar” (gumamku
dalam hati). Selesai menonton aku di ajaknya ke rumahnya.
Cwo: “mampir ke rumahku dulu yaa?
Aku: “mau apa
Dia hanya terdiam dan terus melajukan motornya,
benar-benar cwo yg tak bisa di tebak sabar pula. Euummmm
Cwo: “mamah ini ada tamu
Lantas ibunya datang menghampiri kami berdua yang
sedang duduk di depan teras, akupun langsung mencium tangan ibunya.
Cwo: “apakh kamu mau jadi pacarku
Dengan kagetnya bahkan mungkin mulutpun mangap, di
hadapan ibunya dia ingin menjadikanku pacarnya, terasa lemes kakiku rasanya
ingin jatuh tapi aku berusaha untuk tetap tenang dan mengguatkan kakiku yang
hampir jatuh karena lemas.
Aku: “apa yg mesti aku jawab? Aku gak punya alasan
untuk menolakmu
Diapun langsung mencium keningku, ibunya hanya
tersenyum dan berkata “semoga hubungan kalian langgeng sampai nikah” Amin
Lantas akupun di antarnya pulang, dan lantas aku
menceritakan semuanya pada mamahku. Mamahku hanya tersenyum dan berkata “semoga
kau bahagia sayang”
Singkat cerita
Kamipun sudah jalan 6 bln ternyata tak terasa
perjalanan cintaku dengannya sudah memasuki bulan ke 6, dia yg selalu baik,
setia dan mau membimbingku. Memang harus aku akui aku selalu berkorban perasaan
untuknya kenapa tidak aku yang mempunyai pacar begitu sempurna untuk seorang
wanita membuat dia selalu di kelilingi dan di kejar-kejar wanita meskipun
mereka sudah tau dia sudah punya aku. Suatu saat disaat hubunganku masuk usia
1thn aku pernah ribut dengan seorang wanita aku hanya ingin mempertahanku
laki-lakiku hingga pipiku berdarah karena kena cakarnya. Memang awalnya dia tak
marah malah mengobati lukaku dan menjelaskan parmasalahannya tapi karena kita
berdua beradu mulut sehingga dia pun harus pergi dan marah. Waktu itu hatiku
belum tenang dan pikiranku belum jernih, akupun mencoba menenangkan hati dan
pikiranku senelum aku pulang. Pukul 21.00 aku mencoba menghubunginya “maaf
nomer yg anda tuju sedang tidak aktif atau di luar jangkawan”. Lantas aku hanya
mengirimkannya sms “maaf atas kejadian tadi siang”. 2bln berlalu tanpa kabarnya
dan meskipun aku coba datang kerumahnya tapi ibunya selalu bilang dia pergi ke
rumah neneknya untuk nenangin pikirannya. Rasanya aku begitu bersalah padanya
harusnnya aku tau dia begitu setia padaku meskipun di sekelilingnya semua penuh
dengan wanita tapi hatinya hanya padaku, bahkan dia selalu menjelaskan mengertikan
perasaanku yang begitu cemburu. Memang benar penyesalan tiada arti, jika dia
telah pergi apa yang harus ku perbuat lagi?
16 Juni 2003
Di sore itu kebetulan aku sedang sip malam, entah
kenapa hatiku tak karuan aku sudah sms mamahku tapi dia bilang “tak ada apa-apa”.
Pukul 21.00 akupun bergegas pulang dan yang membuatku terkejut di saat aku
berada di depan rumah ada banyak orang pikirankupun sudah tak karuan aku kira
ibu atau adikku kenapa-kenapa. Di banyaknya keramaian orang aku temukan sosok
yang begitu aku sayangi, yaa dia dan keluarganya ternyata yang sedang berada di
rumahku.
Aku: “sedang apa kau di sini? Setelah sekian lama
tak ada kabar
Cwo: “mau kah kamu jadi istriku?
Aku : “akupun langsung memeluknya dan menangis dan
berbisik di telinganya “seperti dulu aku tak pernah punya alasan untuk tak
menerimamu” aku mohon jangan pergi lagi
Cwo: “aku pergi untuk kebaikan kita, dan aku janji
tak akan meninggalkanmu lagi.